TUDUHAN TERHADAP MAHASISWA KKN DESA GELAM TIDAK TERBUKTI

KKN-T Posdaya UMSIDA 2013 Desa Gelam Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo
Kejadian tidak sedap menghampiri mahasiswa KKN Desa Gelam pada kegiatan KKN Tematik Posdaya 2013. Rapat Monitoring dan Evaluasi (monev) perdana yang seharusnya memberikan motivasi, semangat serta saran bagi program kerja kami ternyata sangat jauh berbeda dengan harapan kami. Mahasiswa KKN Desa Gelam malah mendapatkan tuduhan yang tidak kami lakukan. Pada rapat yang diadakan di Ruang Seminar Lantai 3 kampus 1, kami dituduh dengan berbagai macam kegiatan yang negatif.

Tuduhan tersebut antara lain Posko KKN Desa Gelam Berantakan. Ketika mendengar tuduhan ini, Kordes beserta Wakordes yang datang rapat sangat terkejut. Karena kami selalu membersihkan posko ketika kami selesai melakukan aktivitas. Jadi tuduhan ini salah, karena faktanya kami tidak melakukan hal tersebut. Tuduhan yang kedua adalah Mahasiswa KKN desa Gelam tidak pernah mengikuti kegiatan desa. Wah….ini malah makin ngaco saja. Karena setiap kegiatan desa kami selalu mengikutinya. Selama kegiatan KKN tidak ada satupun kegiatan desa yang terlewat oleh kami. Mulai dari kegiatan lomba yel-yel Sidoarjo Bersih Hijau (SBH) yang akhirnya Desa Gelam menyabet juara 2, dan pada kegiatan ini semua mahasiswa KKN dapat bersalaman langsung dengan Bapak Bupati Sidoarjo. Mahasiswa KKN juga mengikuti kegiatan pengumuman lomba Sidoarjo Bersih Hijau (SBH) yang diselenggarakan oleh pemkab Sidoarjo dan lagi-lagi Desa Gelam mendapatkan juara 2. Rapat PNPM pun tidak luput dari kehadiran kami. Mahasiswi KKN juga turut aktif dalam kegiatan PKK, baik itu kegiatan PKK Desa atau kegiatan PKK RW maupun RT. Dan banyak lagi kegiatan desa yang selalu aktif diikuti oleh mahasiswa KKN. Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa mahasiswa KKN Desa Gelam tidak pernah mengikuti kegiatan desa, maka itu adalah salah besar. Tuduhan yang ketiga adalah Mahasiswa KKN desa Gelam membawa makanan ke dalam posko kemudian pintunya ditutup. Waduh…tuduhan apalagi ini. Kordes dan Wakordes sampai mengernyitkan dahi ketika mendengar tuduhan tersebut. Karena kami tidak pernah melakukan hal tersebut. Ketika kami membawa makanan, kami selalu makan bersama mahasiswa KKN yang lain dan TIDAK PERNAH MENUTUP PINTU. Karena ruangan yang kami pakai merupakan ruang PKK yang bersebelahan dengan ruang Pak Lurah. Jadi kalau Pak Lurah ada tamu, pasti melewati ruangan kami dan pastinya melewati kami semua, mahasiswa KKN. Apalah jadinya kalau pintunya ditutup, Pak Lurah kan tidak bisa masuk. Karena untuk masuk ke ruang Pak Lurah, harus melewati ruang PKK yang ditempati Posko KKN pagi. Ruang posko kami juga bersebelahan dengan ruang Pak Carik dan setiap beliau masuk ruangan, pastinya juga bisa melihat ruangan kami. Trus…kalau misalnya pintunya ditutup, gimana jadinya dong ?.  Jadi tuduhan tersebut tidak benar.

Dosen DPL kami tercinta, Bu Ida, juga tidak luput dari kejadian ini. Karena bagaimanapun juga seorang DPL juga ikut bertanggung jawab terhadap segala kejadian di tempat KKN. Yang menjadi kekecewaan kami, adalah statemen yang mengatakan bahwa Bu ida terlalu sabar dalam membimbing mahasiswa KKN nya. Memang kami akui Bu Ida memang sabar dalam membimbing kami. Beliau selalu mengayomi kami dan selalu memberi motivasi kepada kami. Kami sudah menjadi keluarga besar KKN Posdaya Desa Gelam. Beliau sudah seperti ibu kami. Tapi bukan berarti karena kesabaran beliau, terus kami melakukan aktivitas seperti yang dituduhkan. Bu Ida terlihat sangat shock dengan tuduhan tersebut. Ketika rapat selesai, Kordes dan Wakordes menjelaskan detail persoalan yang dituduhkan kepada mahasiswa KKN. Kordes berusaha meyakinkan Bu Ida bahwa tuduhan tersebut tidak benar karena kami tidak melakukan kegiatan yang dituduhkan kepada kami. Bahkan malam harinya, Bu Ida terjun langsung ke desa Gelam untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut kepada semua mahasiswa KKN. Jawaban yang kami berikan tetap sama, bahwa kami tidak melakukan aktivitas tersebut.

Di posko KKN pun tidak kalah hebohnya. Setelah Kordes menyampaikan hasil rapat monev, semua mahasiswa KKN desa Gelam merasa telah difitnah. Karena kami tidak melakukan perbuatan tersebut. Hampir sebagian besar mahasiswa KKN menjadi turun semangatnya akibat tuduhan tersebut. Tapi Kordes berusaha membesarkan hati dan memberi semangat pada mereka, karena kita yakin bahwa kita tidak melakukan aktivitas yang dituduhkan tersebut. Malam hari nya, Bu Ida juga memberikan motivasi kepada semua mahasiswa KKN agar tetap semangat dalam menajalankan semua program kerja KKN.

Alhamdulillah…ternyata tuduhan tersebut tidak benar. Keesokan harinya, Bu Ida memberi informasi kepada semua mahasiswa KKN bahwa tuduhan tersebut salah. Karena tuduhan tersebut seharusnya UNTUK DESA TENGGULUNAN, DAN BUKAN UNTUK DESA GELAM. Pihak yang telah menuduh kami telah menyampaikan permintaan maaf melalui Bu Ida, selaku Dosen Pembimbing Lapang kami.

0 comments:

Post a Comment

 

Artikel Populer

Diskusi Dengan Kami

Terima Kasih Kunjungannya